– Duduk dalam suasana ramai atau berinteraksi dengan orang lain kadang-kadang dapat menelan banyak tenaga untuk beberapa insan. Terdapat saat-saat dimana adanya begitu banyak orang di sekitar kita membuat perasaan letih muncul bahkan belum sampai acara betul-betul berakhir.
Rasanya kelelahan karena intensitas interaksi sosial ini biasanya dibarengi dengan beragam pemikiran internal yang mungkin tak pernah diekspresikan. Pemikiran-pemikiran itu timbul secara natural sebagai respon fisik terhadap rangsangan berlebihan dari lingkungan sekeliling yang penuh aktivitas.
Menurut Geediting.com pada hari Minggu (18/05), berikut adalah delapan pemikiran umum yang muncul saat seseorang merasa tersita oleh energi sosial yang intens mengelilinginya.
1. “Saat Ini Saya Perlu Beristirahat”
Ide ini timbul sebagai petunjuk tegas dari fisik yang menyatakan bahwa ambang batas ketahanan terhadap berinteraksi secara sosial telah dicapai. Terdapat dorongan besar untuk langsung mengisolir diri dari lingkungan yang penuh orang dan mencari tempat sunyi agar bisa meredakan lelah tersebut.
2. “Mungkinkah Saya Berbicara Terlalu Banyak?”
Walaupun sudah merasa letih, terkadang timbul kekhawatiran bahwa kita malah menjadi terlalu mendominasi atau banyak berkomentar untuk menyelesaikan ketidaknyamanan. Pikiran semacam itu dapat muncul ketika menyadarai usaha kita mencoba memenuhi kediaman atau mengalihkan fokus dari perasaan tak nyaman tersebut.
3. “Kenapa Aku Gak Bisa Sendiri Ya?”
Rasa kangen pada kesendirian tiba-tiba menjadi sangat intens saat berada di antara banyak orang yang saling bertukar pikiran. Terdapat dorongan kuat untuk lenyap dari situasi tersebut dan merasakan ketenangan sendiri tanpa tekanan sosial atau komunikasi tambahan.
4. “Apakah Mereka Sungguh Membutuhkan Kehadiranku Di Tempat Ini?”
Rasanya tak aman atau ketidakpastian diri dapat timbul dalam kondisi sosial yang menguras tenaga. Kita pun mulai meragukan apakah hadirnya benar-benar diterima dengan hangat atau justru tanpa arti bagi mereka di sekeliling kita.
5. “Jika Hanya Dapat Menyampaikan Rasa Ini”
Terdapat dorongan tak tersampaikan untuk bersikeras tentang situasi pribadi yang membuat seseorang merasa letih atau overburdened, akan tetapi berjuang dalam menyatakannya. Kebanyakan waktu, adalah pilihan yang lebih ringan untuk bungkam serta memendam emosi dibandingkan dengan mencoba menerangkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan ketika ada banyak orang disekitar.
6. “Saya Ragu Apakah Tempat Ini Sesuai Bagi Saya”
Rasa kesepian atau tak cocok di tengah lingkungan dapat melanda ketika beban interaksi sosial tampaknya membebani jiwa. Terkadang timbul pikiran bahwa karakteristik pribadi atau kadar energi kita mungkin cukup berbeda dari anggota grup yang lain.
7. “Hanya Mau Tak Terlihat saja”
Salah satu pemikiran ekstrim yang dapat timbul adalah dorongan tiba-tiba ingin lenyap tanpa bekas dari suatu lokasi. Impian sebentar itu menjadi cara lari secara psikis dari ketegangan pergaulan yang terasa sangat menekan diri.
8. “Terlalu Capek Untuk Segalanya”
Ide sederhana ini merupakan ikhtisar lengkap tentang rasa letih baik secara fisik maupun psikologis yang disebabkan oleh ekspos terhadap energi sosial berlebihan. Kedua aspek tubuh dan otak telah mencapai titik maksimum dalam menangani interaksi serta cuma ingin sepenuhnya menjauhi kondisi itu demi mendapatkan ketenangan.
Mengetahui pemikiran yang tidak tersampaikan dapat menjadi titik awal dalam menginterpretasikan respon kita terhadap situasi sosial dengan lebih jelas. Meluangkan waktu bagi diri sendiri—entah itu untuk mengambil nafas dalam-dalam atau sekadar bersantai—ketika diperlukan merupakan langkah signifikan dalam merawat kesehatan emosi ketika harus bertemu banyak orang.

Cool partnership https://shorturl.fm/FIJkD