Mengapa Ride Height Device Masih Menghalangi Quartararo dari Melanjutkan Balapan?

Spread the love

Mengapa Sistem Ketinggian Pidato Membuat Quartararo Harus Berhenti Balapan Ketika Mesin Masih Menyala?

Mengapa Sistem Tinggi Kendaraan Membuat Quartararo Harus Berhenti Balapan Meskipun Motor Masih Menyala?

Setelah memimpin dengan selisih lebih dari 5 detik dibandingkan pembalap di belakangnya, Quartararo terpaksa meninggalkan perlombaan akibat masalah teknis.

/ Sport

Mohammad Nurul Hidayah 26 Mei, pukul 16:45 26 Mei, pukul 16:45



– Fabio Quartararo yang tampil luar biasa dalam balapan utama MotoGP Inggris 2025 pun akhirnya harus merasakan kekecewaan.

Setelah memimpin dengan selisih lebih dari 5 detik dibandingkan pembalap di belakangnya, Quartararo terpaksa meninggalkan perlombaan akibat gangguan teknis.

Pembalap dari Perancis itu juga harus memulai dan menjalani balapan dengan perasaan kekecewaan yang mendalam.

Pada awalnya, banyak orang berpikir bahwa mesin sepeda motornya mogok dan kendaraan tersebut menjadi tak dapat dipakai.

Ternyata tidak demikian, El Diablo mengungkap bahwa masalah sebenarnya terletak pada sistem suspensinya bagian belakang.

“Perangkat tinggi kendaraan dikunci di posisi rendah, saya tidak dapat memindahkannya kembali, dan sekarang sudah benar-benar rusak,” jelas Quartararo kepada Canal+.

Bisa jadi di antara kalian masih ada yang tidak mengetahui tentang fungsinya yaitu ride height device dan sebabnya sehingga dapat menyebabkan seorang pembalap harus menghentikan balapan.

Perangkat ride height device merupakan suatu fungsi yang digunakan untuk mengurangi ketinggian dari suspensi belakang sepeda motocross MotoGP.

Fitur ini umumnya dipakai oleh para pembalap saat motornya melakukan penggeberan setelah melewati lengkungan.

Dengan bentuk belakang yang lebih pendek, titik berat dari sepeda motor pun ikut menurun.

Akibatnya, grip ban belakang meningkat, akselerasinya jadi lebih kencang, dan motor pun kurang berisiko melakukan wheelie.

Perangkat ride height dikendalikan oleh pembalap dengan cara mengaktifkannya secara manual melalui tuas khusus.

Fitur ini akan menonaktifkan dirinya sendiri dengan otomatis (memulihkan ketinggian motor ke posisi aslinya) ketika pembalap menginjak rem mendekati titik masuk tikungan.

Sesungguhnya insiden yang disebabkan oleh fitur ride height device tidaklah baru-baru ini saja terjadi; telah banyak pembalap menjadi korban dari fasilitas ini sejak diluncurkan.

Johann Zarco pernah menjelaskan dengan rinci tentang pengalamannya ketika membonceng sepeda motor dan terjadi masalah pada sistem ketinggian joknya saat melakukan pengereman mendadak.

Zarco mengatakan bahwa ketika tinggi suspensi terganggu karena perangkatnya macet, maka sepeda motor akan kesulitan bermanuver saat belok.

“Kamu perlu berhati-hati saat membelok, sebab shock breaker-nya sepertinya telah rusak. Akibatnya hanya tersisa ban yang malah bergeser ke sisi kanan kiri dengan mudah. Hal itu membuat masuk tikungan menjadi lebih sulit,” terang rekan negaranya, Quartararo.

Ketika motor mengalami penurunan tinggi badan dan melengkungkan kemudi, maka permasalahan lain yang timbul adalah tersumbatnya ride height device.

Berdasarkan pendapat Zarco, area lower fairing cenderung lebih sering kontak dengan curb sebab posisi motor menjadi semakin rendah dan datar.

Inilah pula alasan mengapa para pembalap cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadapi kecelakaan.

Oleh karena beberapa dampak tersebut yang mungkin dialaminya, Quartararo lebih suka menyelesaikan balapan lebih awal meskipun penuh penyesalan.

Copyright 2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *