, JAKARTA – Shockbreaker atau dumper kejut adalah elemen penting dalam sistem suspensi mobil. Ketika shockbreaker mengalami kerusakan, hal itu bisa menyebabkan masalah signifikan bagi kenyamanan dan juga keselamatan saat mengemudi.
Shockbreaker bertugas menyerap getaran ketika mobil melewati jalanan bergelombang. Apabila bagian ini rusak, hentakan tersebut akan dirasakan secara langsung oleh supir maupun penumpang.
Akhirnya, masalah ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut terhadap seluruh sistem suspensi. Berdasarkan situs web resmi Daihatsu, di bawah ini adalah indikasi-indikasi bahwa shockbreaker kendaraan Anda telah rusak serta bagaimana cara menjaga komponennya dengan baik.
Tanda-Tanda Shockbreaker Mobil Bermasalah
1. Bunyi Kekanasan Terdengar dari Arah Belakang
Tanda-tanda awal salah satunya adalah timbulnya bunyi aneh di area belakang mobil, terlebih ketika menyetir melintasi jalanan bergelombang. Bunyi ini dapat dipicu oleh bushing arm atau elemen penyerap guncangan yang telah mengalami kerusakan. Apabila kendaraan mulai condong ke arah kiri atau kanan, diperkirakan ada masalah dengan sistem suspensinya.
2. Terjadi Kebocoran Oli
Kebocoran minyak merupakan tanda paling sering muncul ketika soket breaker mengalami masalah. Umumnya, rembesan minyak ini dipicu oleh keausan pada komponen tutup yaitu seal-nya. Apabila area soket breaker tampak lembap atau berminyak, lebih baik lakukan inspeksi mendadak di tempat servis yang dapat diandalkan.
3. Roda Belakang Terlihat Ayun
Jika shockbreaker di bagian belakang sudah tidak bisa menahan getaran secara efektif, ban akan terasa goyang, terutama ketika melewati jalan yang bergelombang atau rambu-rambu penenang lalu lintas. Keadaan tersebut cukup berisiko dan dapat mengganggu pengendalian mobil.
4. Refleksi Kendaraan Tidak Biasa
Kerusakan pada shockbreaker dapat diidentifikasi dengan adanya pantulan berlebihan pada kendaraan. Ketika suspensinya sudah tidak bekerja maksimal, mobil akan merasakan pentalan yang sangat keras, khususnya ketika melewati jalan bergelombang atau tidak datar. Ini meningkatkan kemungkinan bahwa pengendara mungkin kehilangan kendali atas kendaraannya.
Langkah Perawatan Shockbreaker
Kerusakan pada shockbreaker tak cuma dikarenakan umur pemakaian, tetapi juga akibat pola mengemudi yang salah. Agar durasi pake komponen itu lebih lama, terdapat sejumlah cara perawatan yang mesti diikuti oleh para pengguna mobil:
– Hindari menempuh jalanan yang rusak secara ekstrem: Jalan bergelombang dapat menyebabkan suspensi bekerja terlalu keras dan ini akan memperpendek umur komponen tersebut.
– Rapihkan shockbreaker dengan teratur: Partikel debu serta kotoran yang mengendap bisa memperpendek umur elemen tersebut.
– Hindari mengangkut beban yang terlalu banyak: Muatan ekstra akan meningkatkan tekanan pada sistem suspensi dan bisa menyebabkan shock absorber rusak lebih cepat.
– Jalankan servis rutin: Memeriksakan ke bengkel resmi atau yang terpercaya disarankan untuk memastikan bahwa kondisi shockbreaker selalu baik.
Ketika Mana Waktu Yang Tepat Untuk MenggantikanShockbreaker Mobil?
Bagian suspensi mobil biasanya bertahan selama 50.000 sampai 100.000 kilometer atau kira-kira lima tahun penggunaan.
Akan tetapi, untuk kendaraan yang sering dipakai di medan ekstrem atau membawa beban melebihi batas, pergantian dapat dilakukan lebih awal, yaitu ketika jarak tempuh mencapai 40.000 sampai dengan 60.000 kilometer.
Pemeliharaan yang benar bukan saja menjamin kenyamanan saat berkendara, tapi juga memastikan bahwa kendaraan tetap aman dan hemat bahan bakar. Dengan mendeteksi tanda-tanda kegagalan shockbreaker sedari awal, pemilik mobil bisa mencegah kerusakan lebih parah serta mengurangi beban biaya perbaikan yang tinggi.
