Ekonomi Tidak Menentu? Ini Dia Senjata Andalan Dunia Usaha: Adaptasi dan Teknologi

Spread the love

.CO.ID, JAKARTA – Ketidakstabilan ekonomi global memberikan tantangan besar untuk sektor bisnis. Pada acara tahunan Grab Business Forum 2025, para pemangku kepentingan dari kalangan industri, pengambil keputusan, serta pakar pendidikan setuju bahwa cara adaptasi dinamis dan penerapan teknologi merupakan jalan keluar dalam menavigasi situasi yang selalu berkembang ini.

Acara forum dengan tema “Menggapai Perubahan yang Lebih Besar: Menjelajahi Perkembangan, Memacu Pertumbuhan” diselenggarakan di Jakarta pada saat-saat terakhir dan melibatkan Dr. Riyatno dari Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi, bersama dengan pakar ekonomi dan mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Chatib Basri.

“Investasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, negara dengan urutan kedua terbesar, mencapai angka 29,15% tahun kemarin. Mengingat kondisi yang menantang saat ini, sektor ekonomi digital dan pusat data telah ditetapkan sebagai fokus penting bagi investasi masa depan,” ungkap Riyanto dalam pernyataan resmi pada hari Rabu (14/5/2025).

Pada tahun ini, sektor ekonomi digital Indonesia ditargetkan untuk tumbuh hingga 130 miliar dolar AS dan berkontribusi sebesar 44% dari perkiraan keseluruhan ekonomi digital di wilayah Asia Tenggara. Hal tersebut menunjukkan peluang pasar yang luar biasa besar.

“Karenanya kami mendukung kerjasama tiga lilitan yaitu harmonisasi di antara sektor pemerintahan, sektor bisnis, serta dunia pendidikan guna meraih perkembangan ekonomi yang lebih pesat,” ungkap Riyatno.

Pada saat yang sama, Chatib Basri menggarisbawahi kepentingan ketahanan lewat proses penyesuaian. “Berani di bidang bisnis dan ekonomi tak cuma berkaitan dengan kemauan untuk menerima tantangan, akan tetapi juga tentang cara bertahan dan sigap meski situasi masa depan belum tentu.” Menurutnya, hal ini baru dapat diraih apabila kita sudah biasa tersandung namun masih aman setelah jatuh.

Dia menyebutkan, mengingat kondisi dunia yang kacau saat ini, terkadang apa yang diperlukan bukannya sebuah negara ideal, tetapi suatu negeri yang lebih unggul daripada opsi lainnya. “Meski Indonesia tidak selalu cemerlang, namun seiring dengan situasi global yang memburuk, kami malahan tampak semakin menarik secara proporsional,” katanya.

Melalui acara tersebut, Grab Indonesia pun menggarisbawahi pentingnya penerapan teknologi. Neneng Goenadi, sebagai Direktur Negara Grab Indonesia, menjelaskan bahwa meskipun lingkungan pasar kini sangat dinamis, sikap optimistis masih sangat diperlukan. Menurutnya, “Mengepalai bisnis pada masa sekarang tidak lagi tentang mencari jaminan pasti, namun lebih kepada melakukan transformasi dengan cepat menggunakan data dan teknologi.” Begitu katanya.

Direktur Grab For Business Roy Nugroho mengatakan bahwa rasa berani dalam mencoba hal baru harus disertai dengan platform yang dapat dipercaya guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta pengendalian bisnis. Menurutnya, Grab For Business bersama serangkaian layanan B2B lain dari Grab seperti GrabAds dan GrabMaps bertujuan mempermudah proses operasional harian melalui wawasan yang diperoleh dari analisis data.

Forum Grab Business 2025 menyambut sekitar 1.400 peserta dari lebih dari 800 perusahaan. Acara ini bertindak sebagai platform kerja sama antarsektoral guna mengatasi tantangan pasar global dan menciptakan lingkungan bisnis yang kuat serta tahan lama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *